Puisi Handoko Bimo Berjudul Sebelum Hari Ini 6 Bait 16 Baris
H
Sebelum Hari Ini
© Handoko Bimo
Sebelum hari ini
Darah masih mengalir
Di peringai lepas menerjang
Sebelum hari ini
Tapak kaki berpijak
Di fiksi para pemimpi
Sebelum hari ini
Masalah ditimpa mirat
Tentang materi dan fisik
Sebelum hari ini
Luka luka kehilangan
Kesembuhanya
Sebelum hari ini
Esok hari mungkin mengerti
Dunia tak seindah di fantasi
2020
Puisi “Sebelum Hari Ini” menghadirkan refleksi mendalam tentang perjalanan waktu dan makna kehidupan. Dengan penggunaan frasa yang sederhana namun kuat, penyair berhasil menyampaikan rasa kehilangan dan harapan yang berlapis. Istilah seperti ‘darah masih mengalir’ dan ‘tapak kaki berpijak’ menimbulkan gambaran yang sangat nyata tentang perjalanan hidup. Namun, ada nuansa keputusasaan yang terlihat dalam pernyataan bahwa ‘dunia tak seindah di fantasi’, yang mencerminkan realitas pahit yang sering kali dihadapi. Meskipun puisi ini menyentuh tema yang universal, ada kalanya struktur dan ritme terasa kurang padu, sehingga mengurangi keindahan dan kekuatan bahasa yang ingin disampaikan. Namun, ide tentang transisi dari masa lalu ke masa sekarang dan harapan untuk masa depan tetap menjadi inti yang menarik dan relevan. Secara keseluruhan, puisi ini menggugah emosi dan memberikan ruang bagi pembaca untuk merenung tentang arti dari pengalaman hidup yang dialami.