Puisi Kusna Desita Berjudul Malaikat Hati 2 Bait 15 Baris
Direct Rates
5
Keaslian Ide
3
Elemen Kejutan
2
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
3
Keindahan Bahasa
4
Score
3.5
2 Voters
K
Malaikat Hati
© Kusna Desita
Malaikat hati,
Terima kasih atas doa yang slalu kau panjatkan..
Terima kasih atas penjagaan yang tlah kau lakukan..
Terima kasih atas kiasan-kiasan kisah yang kau abadikan..
Terima kasih atas halusnya nasehat yang kau haturkan..
Terima kasih atas tutur kata yang kan slalu bermakna yang berikan..
Terima kasih atas rasa yang di dalamnya kau hajatkan..
Bukankah waktu berlalu begitu cepat..
Sedang aku berjalan begitu lambat..
Detik waktupun tinggal sesaat..
Segera kusipuhkan doa yang terpanjat..
Sekedar untuk membangkitkan semangat..
Kepadamu, kan ku ucap..
Selamat malam malaikat hatiku..
To: sang penenang jiwa
Puisi “Malaikat Hati” menyajikan sebuah ungkapan syukur yang tulus dan mendalam. Melalui liriknya, penulis berhasil menangkap esensi dari perasaan cinta dan penghargaan kepada seseorang yang dianggap sebagai malaikat dalam hidupnya. Pemilihan kata-kata yang sederhana namun penuh makna menambah keindahan puisi ini. Ada nuansa intim yang tergambar dalam setiap bait, memperlihatkan hubungan yang hangat antara penulis dan sosok yang dimaksud. Meskipun tema cinta dan syukur ini bukanlah hal yang baru dalam puisi, penyampaian yang personal dan langsung memberikan kesan yang menyentuh hati. Namun, puisi ini bisa lebih meningkatkan elemen kejutan dan kedalaman makna dengan eksplorasi lebih lanjut terhadap konteks atau latar belakang dari sosok yang disebut sebagai ‘malaikat hati’. Secara keseluruhan, ini adalah puisi yang menyentuh dan sangat relevan bagi banyak pembaca yang merasakan hal serupa dalam hidup mereka.