Puisi Arbani Yasiz Berjudul Maaf Bapak 1 Bait 12 Baris
A
Maaf Bapak
© Arbani Yasiz
Tuhan..
Pedih ini mengoyak hati
Karena kurobohkan kebanggaan bapak
Menjadi luluh lantak
Bulan purnamaku pun
Di balik awan tak nampak
Tuhan..
Teguhkan hati ini
Agar ku raih lagi senyuman
Di wajah bapakku
Dan tetap jalani romansa
Dengan bidadariku
Puisi “Maaf Bapak” berhasil mengekspresikan perasaan yang mendalam mengenai penyesalan dan kerinduan. Penggunaan kata-kata yang sederhana namun kuat menciptakan nuansa emosional yang menyentuh hati. Penyair dengan cermat menggambarkan pertentangan antara perasaan bersalah dan harapan untuk mendapatkan kembali senyuman orang tua, yang menjadi inti dari karya ini. Frasa seperti ‘pedih ini mengoyak hati’ menunjukkan kekuatan emosi yang kuat, sementara gambaran bulan purnama yang tersembunyi di balik awan memberikan keindahan visual yang menyentuh. Meski tema penyesalan adalah tema yang umum, penggambaran personal dalam hubungan antara penyair dan bapak memberikan keaslian yang diperlukan untuk membuatnya terasa unik. Namun, meskipun puisi ini memiliki kedalaman yang menarik, elemen kejutan mungkin kurang terasa karena alur yang bisa diprediksi. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyampaikan pesan yang kuat dengan keindahan yang sederhana dan emosional.