Puisi Amram Ambon Tuarlela Berjudul Bertemu Sang Mentari 14 Bait 71 Baris
Bertemu Sang Mentari
Ku beri nama sunyi
Kau beri nama sepi
Kita beri jarak tanpa spasi
Katanya,
Jauh dimata dekat di hati
Semoga kita abadi
Tak pernah ku tunggu
Bisa bertemu dengan sang pujaan tanpa sengaja
Apakah ini cinta,
pada pandangan pertama ?
Saat kutatap wajahmu yang membuatku menjadi suka !
Mungkin yang berbeda adalah dua
Bersamaan diantara kita
Yang kian menjadi satu
Pada rasa yang bermakna
Biasa namun begitu berkesan
Selalu terbayang dalam pemikiran
Tentang sosok yang sempat berkenalan
Namun melaju tanpa meninggalkan pesan
Sinar mentari iringi sang pujaan hati
Dunia seperti berhenti berputar
Jantung berdetak tak karuan
Teguran sapa cairkan suasana
Akrab dalam setiap sentuhan
Semua perasaan menyatu dalam haru
Hilangkan kesunyian walau hanya sesaat
Itulah rasa yang kutunggu
Tentang kabar dari dirimu
Itu hanyalah bagian dari hari itu
Waktu berjalan begitu cepat
Kenangan sang mentari tetap abadi
Berharap bisa bertemu lagi
Untuk ungkapkan perasaan dan janji hati
Semoga kau tak di jajah oleh sepi
Atau terdiam dalam sunyi ...
Ku tau kamu pasti mengerti
Soal rasa yang ku beri
Ku sampaikan setulus hati
Bukan sekedar imajinasi
Atau bait-bait opini
Yang kutulisi saat ini
Tak pernah ku duga
Ku jumpai keindahan yang begitu memukau mata
Begitu indah nan mempesona
Aku terpana
Akan keindahan yang tak pernah ku jumpai sebelumnya
Yaitu dirimu yang ku sebut dalam doa
Aku terus terpaku
Seakan kau hentikan waktuku
Saat kau ukir senyum di bibirmu
Aku tenggelam dalam pesonamu
Cintamu mulai menyapaku
Mengusir sepinya waktu
Saat sebelum hadirmu
Menghiasi mimpi, dalam benak sunyiku
Bila memang kau tercipta untukku
Maka, ijinkan aku mengenalmu
Ijinkanlah aku menjadi bagian hidupmu
Sempurnakan aku dengan cintamu
Jadilah cahaya, yang bersandar di hatiku
Dan aku berharap
Semoga kali ini
Akan menjadi cinta yang sejati
Yang akan selalu menemani
Dalam setiap hembusan nafas ini ...
*
*
*
Teruntuk Dirimu Yang Ku Sebut Bermakna
,
Bandung, 09 Juni 2020
Puisi “Bertemu Sang Mentari” menyajikan sebuah perjalanan emosional yang menarik, di mana penulis mampu menangkap esensi perasaan cinta yang tulus dan harapan akan pertemuan. Penggunaan bahasa yang sederhana namun efektif menciptakan kedekatan dengan pembaca, membuat setiap bait terasa hangat dan relatable. Namun, meskipun puisi ini memiliki kekuatan dalam penggambaran emosi, beberapa ungkapan terasa klise dan mungkin kurang mengejutkan bagi pembaca yang lebih berpengalaman. Keaslian ide dalam menyampaikan perasaan cinta pada pandangan pertama meskipun umum, tetap memiliki daya tarik tersendiri. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil memadukan elemen keindahan dan kedalaman makna, meski masih ada ruang untuk eksplorasi lebih lanjut dalam hal orisinalitas dan kejutan. Dengan demikian, puisi ini layak mendapat apresiasi yang tinggi, meski perlu peningkatan di beberapa aspek untuk mencapai keunggulan yang lebih besar.