Puisi PencilSpirit Berjudul Kecoa 3 Bait 12 Baris

P
Kecoa
© PencilSpirit
Kata orang serangga menjijikkan,
Muncul ditempat pembuangan,
Melata dalam gelap,
Bermukim dalam pengap.
Kecoa binatang paling tangguh,
Bertahan sekalipun peradaban bumi runtuh,
Spesies hewan paling tua,
Berkembang biak puluhan abad lamanya.
Jangan kau menginjaknya,
Karena jutaan bakteri ada di perutnya,
Bunuh dengan pembasmi serangga,
Dan jauhkan dari balita.
Puisi “Kecoa” menampilkan perspektif yang menarik terhadap sosok serangga yang sering dianggap menjijikkan ini. Penulis berhasil menggugah emosi pembaca melalui penggambaran kecoa sebagai makhluk yang tangguh dan beradaptasi dalam berbagai kondisi. Penggunaan bahasa yang lugas dan deskriptif membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang eksistensi kecoa dalam ekosistem. Namun, mungkin ada ruang untuk eksplorasi lebih lanjut dalam penyampaian ide, agar tidak hanya terfokus pada sisi negatifnya. Keterhubungan antara kecoa dan peradaban manusia menambah kedalaman makna, mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan kita dengan makhluk-makhluk kecil yang sering terlupakan. Meski demikian, elemen kejutan dalam puisi ini agak minim, sehingga pembaca mungkin merasa kurang terkejut di akhir pembacaan. Secara keseluruhan, puisi ini memiliki kekuatan dalam menyampaikan pesan sosial sekaligus ekologis, namun bisa lebih mengembangkan unsur kreatifitas dalam penyampaian ide.