Puisi Danny Faldy Berjudul Kelelahan 3 Bait 12 Baris
D
Kelelahan
© Danny Faldy
Tuhan, aku kelelahan
Selalu dipertanyakan
Kembali diragukan
Untuk yang kesekian
Aku benar-benar lelah
Melabuhkan harapan
Menjangkau impian
Lalu kapan disandarkan
Untuk apa terus bertahan
Diantara riuhnya doa-doa
Yang tampaknya hanya tersia
Sungguh, aku benar-benar lelah
Puisi “Kelelahan” berhasil menyampaikan perasaan yang mendalam melalui ungkapan kelelahan yang universal. Sang penyair dengan cermat mengekspresikan konflik batin yang dialami, menciptakan resonansi emosional yang kuat. Pilihan kata yang sederhana tetapi tepat, seperti ‘riuhnya doa-doa’ dan ‘tersia’, memberikan nuansa yang mendalam pada pengalaman spiritual yang digambarkan. Meskipun tema kelelahan ini bukanlah hal yang baru, penyampaian yang tulus dan langsung memberikan keaslian tersendiri. Namun, ada peluang untuk mengeksplorasi lebih dalam dengan menambahkan elemen kejutan atau metafora yang lebih kompleks untuk memperkaya pengalaman pembaca. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menciptakan refleksi yang jujur tentang pencarian makna dan harapan di tengah kelelahan. Saya berharap penyair akan terus mengembangkan suara dan gaya ini, menjadikannya semakin khas dan menarik di karya-karya selanjutnya.