Puisi Zainab Baudin Berjudul JANGAN BERUBAH KERANA DUNIA 1 Bait 17 Baris
JANGAN BERUBAH KERANA DUNIA
biar kita tidak boleh mengubah dunia,
tapi jangan kita berubah kerana dunia,
segalanya jenaka memberi gambaran mempersona,
keasyikannya sementara untuk berfoya-foya,
penderitaan itu akan menjadi sahabatmu mempersendakan kehancuran,
sandiwara yang tercipta semuanya palsu,
hidup di dunia ini bukan untuk jadikan kau duniawi,
hasil titik peluhmu biar sedikit digunakan untuk keperluanmu sahaja,
bukan harta yang dikumpul membukit untuk membina istana kemegahan,
kurang ilmu dan miskin itu buat kamu amat mudah dibeli dengan wang ringgit,
mudah di cucuk dengan rasa iri hati,
kenali diri jangan kau mudah dibodohkan oleh golongan kiri,
berlumba-lumba meraih kejayaan bukan berlumba-lumba menjatuhkan,
apa definisi kejayaan kamu jika hidup bongkak,
apalah erti kejayaan Kisra,
kalau berakhir dengan kehancuran dan kesedihan didunia,
apatah lagi berakhir dengan siksa dan penderitaan api neraka.
Puisi “JANGAN BERUBAH KERANA DUNIA” mengangkat tema yang sangat relevan dan mendalam, yakni perlunya individu untuk tetap teguh pada prinsip meskipun dihadapkan pada godaan duniawi. Penyampaian pesan ini terasa kuat melalui penggunaan bahasa yang lugas dan langsung, namun tetap mengandung nuansa reflektif. Penulis berhasil menciptakan gambaran yang jelas tentang perjuangan melawan arus materialisme, sekaligus mengajak pembaca untuk merenungkan arti sejati dari kesuksesan. Namun, ada kalanya penggunaan frasa yang terlalu banyak dapat membuat alur puisi terasa sedikit bertele-tele. Meski demikian, keindahan bahasa yang digunakan tetap menarik dan mampu menyentuh hati. Dalam hal keaslian ide, puisi ini menunjukkan pandangan yang segar terhadap dinamika kehidupan modern. Kedalaman makna yang ditawarkan pun mengajak kita untuk lebih introspektif, meski ada beberapa bagian yang mungkin bisa lebih dipadatkan untuk menambah intensitas. Elemen kejutan, meskipun ada, mungkin tidak terlalu mencolok, namun tetap memberikan kesan yang menggugah. Secara keseluruhan, puisi ini adalah sebuah karya yang layak diapresiasi dan memberikan ruang bagi pembacanya untuk merenung dan berintrospeksi.