Puisi Auliana Berjudul Heningnya Hati 2 Bait 13 Baris
A
Heningnya Hati
© Auliana
Menatap senja di penghujung sore
Dikala suasana hati yang sunyi menyepi
Aku hanya seorang diri
Merenung dengan separuh memori
Burung-burung datang
Menghampiri pepohonan yang rindang
Daun kering mulai jatuh
Bagai hati ini yang tak lagi utuh
Seringkali kumenatap senja
Tak kalah indah dengan senyum merekah yang kau punya
Kini kita hanya sepenggal cerita
Wahai engkau yang bersemayam dalam dada
Pamekasan, 27 Oktober 2020








Puisi “Heningnya Hati” berhasil menangkap keindahan momen senja yang sering kali dihubungkan dengan refleksi batin. Dengan pemilihan kata yang sederhana namun kuat, penyair menggambarkan kesunyian dan kerinduan yang mendalam. Penggunaan imaji seperti burung dan daun kering memberikan nuansa melankolis yang sejalan dengan tema kehilangan. Frasa ‘Kini kita hanya sepenggal cerita’ menciptakan rasa nostalgia yang menyentuh, mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan yang telah berlalu. Meskipun demikian, puisi ini dapat lebih mengeksplorasi elemen kejutan, karena perjalanan emosi yang dihadirkan terbilang dapat diprediksi. Secara keseluruhan, penyair menunjukkan penguasaan yang baik dalam mengekspresikan perasaan dengan keindahan bahasa yang elegan. Pembaca dapat merasakan hening yang menyelimuti pikiran dan hati, menjadikannya karya yang layak diapresiasi.