Puisi miskat aji Berjudul CINTA PERTAMA 6 Bait 18 Baris
m
CINTA PERTAMA
© miskat aji
Malam Pertama
Hitam pekat selimuti jagat
Awan berarak membumi berderai lebat
Aku dan dirimu berpadu dalam rindu nan hebat
Saling dekap luapkan segala rasa menjerat
Dua insan telah dilanda cinta
Tengah terbakar api asmara nan membara
Seakan ia melupakan segalanya
Hanya gejolak menggelora dalam rongga dada
Gelak tawa mesra 'tak berhenti mengisi sepi
Cumbu rayu kian beradu tepiskan segala pilu mendayu
Musnahkan resah gundah membuncah di tepian hati resah
Duka nestapapun kini telah terpecah
Rintih kenikmatan memecah di hening malam
Mengiring desah perlahan penuh kemesraan
Peluh mengucur deras membasahi raga yang kelelahan
Terlelap dalam buai kasih sayang 'tak terlupakan
#pa, 170220.btu
Puisi “CINTA PERTAMA” berhasil menangkap esensi dari pengalaman cinta yang mendalam dan penuh gejolak. Dengan penggunaan imaji yang kuat, puisi ini menciptakan suasana malam yang intim dan romantis, di mana dua insan bersatu dalam kerinduan dan kebahagiaan. Struktur bait yang teratur serta pemilihan kata yang puitis memberi nuansa keindahan yang mendalam, meskipun terkadang terasa klise dalam tema. Di sisi lain, ada keaslian dalam penggambaran cinta pertama yang menyentuh, meskipun beberapa ungkapan bisa lebih diolah untuk menemukan suara yang lebih unik. Kedalaman makna puisi ini cukup menyentuh, menggambarkan transformasi dari kesedihan menjadi kebahagiaan, meskipun ada aspek yang bisa lebih dieksplorasi. Elemen kejutan dalam puisi ini cukup minim; pembaca mungkin sudah dapat menebak arah perasaan yang digambarkan. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil mengungkapkan rasa cinta dengan kehangatan yang khas, meski masih menyimpan potensi untuk pengembangan yang lebih lanjut.