Puisi Adriano Melsa Berjudul Butiran air matamu berharga bagiku 3 Bait 12 Baris
A
Butiran air matamu berharga bagiku
© Adriano Melsa
Desahkan yang tak terbilang jumlahnya
Menggoncangkan hidupku untuk masa yang akan datang
Belahan jiwamu yang mengindahkan hidupku
Bagaikan setetes air yang jatuh ke tanah
Tiada kasih yang seindah kasihmu
Kasihmu mengalir bagaikan sungai yang deras
Membisik ke telingaku
Bangun......bangunlah
Surat suaramu bergemah di telingaku
Bagaikan hangin yang mengantarku tidur
Teringatku kembali pada masa laluku
Yang tertidur dalam pangkuanmu Ibu.
Puisi “Butiran air matamu berharga bagiku” berhasil menyentuh emosi pembaca dengan ungkapan kasih sayang yang tulus, terutama dalam konteks hubungan antara anak dan ibu. Penggunaan metafora yang menggambarkan kasih sayang sebagai air dan sungai sangat kuat, menciptakan gambaran yang hidup akan kedalaman perasaan. Struktur puisi ini juga terjaga dengan baik, memberikan ritme yang harmonis dan mengalir, seolah mengikuti aliran air. Namun, meskipun puisi ini indah, beberapa frasa terasa agak klise dan bisa diperbaharui untuk menambah kesegaran. Keaslian ide yang ditawarkan cukup menarik, tetapi terasa kurang mengejutkan bagi pembaca yang sering menjumpai tema serupa. Kedalaman makna puisi ini layak diapresiasi, terutama dalam konteks refleksi terhadap masa lalu dan kasih ibu yang tak tergantikan. Secara keseluruhan, puisi ini memberikan pengalaman emosional yang memuaskan, meskipun ada ruang untuk eksplorasi kreatif lebih lanjut.