Puisi abudalta Berjudul Insinuasi 9 Bait 39 Baris
Insinuasi
Kali ini...
Ku gunakan asumsi-asumsi empiris
Dan sedikit ekspektasi absolut
Agar terhindar dari sinisnya etimologi
ataupun diksi yang sarkas
Siap?
Ya...
Mari kita diskusikan selaksa fenomena
Tentang figur pribadi tendensius
Dalam membangun gedung konspirasi,
Dan menggagas asas makar
Begini...
Ada sosok aktifis yang intens dan bergaya eksklusif
Sering berinovasi secara instan
Pola pikirnya militan
Penuh akan strategi laten
Dan sederet improvisasi moderat
Namun...
Eksistensinya tidak begitu signifikan
Jarang sekali tampak darinya upaya yang sistemik
Dan cenderung sporadis tanpa estimasi logis
Hampir mayoritas ujarannya sekedar retorika belaka
Menyerukan sabotase terhadap rezim berkuasa
Juga...
Memupuk polemik kontradiksi pelik
memprovokasi paradigma sekutu publik
Dan mencuatkan friksi radikal dialektik
Sesekali...
Menolak tingginya puncak interupsi
Menghempas dalamnya palung intervensi
Dan
Mengkamuflase besarnya gelombang oposisi
Gimana?
Meski pada akhirnya semua sekedar skandal absurd
Padahal sungguh, ini teritori definisi diriku
Ya, ini dan itu
Aku masih merasa skeptis penuh syak substansial
Jikalau ada eksekusi
Akankah nanti kau ajukan kasasi
Puisi “Insinuasi” menyajikan kritik sosial yang tajam melalui penggunaan bahasa yang cerdas dan penuh metafora. Penulis berhasil menangkap kompleksitas permasalahan dalam dunia aktivisme, memperlihatkan ketidakpuasan terhadap retorika yang sering mengisi ruang publik. Gaya penulisan yang dinamis dan ritmis menciptakan nuansa dramatis yang mengajak pembaca untuk merenungkan makna di balik kata-kata. Meskipun puisi ini kaya akan ide dan pemikiran, terkadang kecenderungan untuk berbelit-belit dalam penyampaian dapat membuat pesan utama menjadi kurang jelas. Namun, keberanian penulis dalam mengeksplorasi tema-tema kontroversial patut diacungi jempol. Penutupan yang mengajak pembaca untuk mempertanyakan konsekuensi dari tindakan aktivisme juga memberikan kedalaman yang menarik. Secara keseluruhan, “Insinuasi” adalah karya yang memprovokasi pemikiran dan mengundang diskusi, meskipun bisa lebih efektif jika disampaikan dengan lebih langsung.