Puisi Legiman Partowiryo Berjudul ANOTHER LOVE SONG 3 1 Bait 24 Baris
ANOTHER LOVE SONG 3
cahaya bulan membenamkan kembali
ingatanku tentangmu di rongga dadaku yang perih
beberapa puisi kembali seperti buih
menggenang di aliran darahku yang saga
kemudian memucat menyesapi racun
tentang kebiadaban cinta yang tak pernah dipahami
para perempuan setelahmu
jangan kau kira ada yang sebaikmu
dalam perihal mencintai
tidak pula dengan hujan bulan juni
yang melegenda itu
airmata akan menunjukkan jalanku
kembali menyusuri gelap jalan pikiranku
setelah kepergianmu
untuk menemukanmu kembali
terpekur menunggu minyak
yang akan memijarkanmu
menjadi bintang dan kilatan petir
menyatu dan menjadi purbawi
atau asali yang manis
diatas lautan tenang yang memantulkan
binar-binar bintang di langit utara dan
akan kukembalikan kau kesana
selayak Sirius seterang-terangnya.
Puisi “ANOTHER LOVE SONG 3” menyuguhkan perjalanan emosional yang mendalam melalui metafora yang kaya dan imajinasi yang memukau. Penggunaan ‘cahaya bulan’ dan ‘rongga dadaku yang perih’ secara efektif menciptakan suasana nostalgia dan kesedihan yang kuat, menunjukkan betapa mendalamnya rasa kehilangan yang dialami penulis. Bahasa yang digunakan sangat puitis, dengan perpaduan antara keindahan dan kesedihan, seolah-olah menyentuh setiap lapisan emosi pembaca. Namun, meskipun kaya akan imaji, beberapa frasa terasa agak padat dan mungkin membingungkan bagi pembaca yang tidak terbiasa dengan gaya ini. Dalam hal keaslian ide, penulis berhasil menonjolkan perspektif unik tentang cinta dan kehilangan, meskipun tema tersebut adalah tema yang umum dalam sastra. Kedalaman makna puisi ini sangat tinggi, mengajak kita untuk merenungkan cinta yang tidak terbalas dan harapan yang muncul dari kesedihan. Elemen kejutan di akhir puisi memberikan efek dramatis yang meninggalkan kesan mendalam, meski tidak sepenuhnya mengejutkan. Secara keseluruhan, ini adalah karya yang sangat berharga dan layak diapresiasi.