Puisi Ahmad Baihaki Berjudul Wanita malam 6 Bait 22 Baris
A
Wanita malam
© Ahmad Baihaki
malam mulai menyapa
Terdengar tapak kaki perlahan
Sembari membawa sehelai kain terikat
Ternyata kau wanita malam
Jiwa-jiwa masih terbuai
Namun, engkau tlnjg
Membisikkan kata tak terdengar
Seakan Dia milikmu sahaja
Desir Angin bernada
Sebab, memandangmu melata
Hewan kecil tersenyum mesra
Melihat engkau bersimpuh Kuasa
Wajah mulai meresah
ketika jari jemari mulai meraba dan kaki mulai meniti menapak
Disertai sajak terlontar
Teringat hati terbakar
Sunyi mulai terasa
Saat tangan berbaris mengangkat
Lidah membungkam
Jasad tak lagi terbayang
Ternyata kau wanita malam.
Madura, 11 april 2020
Puisi “Wanita Malam” berhasil menangkap nuansa misteri dan keindahan malam yang sarat emosi. Penulis dengan cerdik menggunakan bahasa yang sederhana namun puitis, menciptakan gambaran yang kuat tentang sosok wanita malam yang enigmatic. Terdapat ketegangan antara keinginan dan kesunyian yang dihadirkan melalui pilihan kata yang tepat, seperti “jiwa-jiwa masih terbuai” dan “lidah membungkam”. Keaslian ide tentang wanita malam sebagai simbol dari ketidakpastian dan daya tarik juga sangat menarik, menciptakan kontras antara keindahan dan kegelapan. Namun, meski puisi ini memuat elemen kejutan, masih terdapat beberapa bagian yang terkesan repetitif dan bisa lebih dieksplorasi untuk menambah kedalaman makna. Secara keseluruhan, puisi ini merupakan karya yang menyentuh dan penuh imaji, meskipun ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut dalam hal kompleksitas tema.