Puisi Legiman Partowiryo Berjudul TERIMAKASIH UNTUK SELENGKUNG SENYUM DI MALAM YANG HUJAN 3 Bait 8 Baris
Keaslian Ide
4
Elemen Kejutan
2
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
3
Score
3.4
1 Voters
S
TERIMAKASIH UNTUK SELENGKUNG SENYUM DI MALAM YANG HUJAN
© Sirazhy
saat sepi memenjara pikiranku dalam sunyi:
tiada ada kabar tuntaskan gundah layaknya dahaga abadi,
maka kutitipkan pada angin setitik harap
yang kuanggap mampu menyelimuti lelapmu
dan disini aku akan selalu mampu bertahan,
dengan segenap kesabaran,
meski kau dalam keadaan yang paling bosan.
(Kediri, Desember 2014; 22.50)
Puisi yang berjudul “TERIMAKASIH UNTUK SELENGKUNG SENYUM DI MALAM YANG HUJAN” berhasil menggambarkan perasaan kerinduan dan kesedihan yang terpendam dalam suasana malam yang hujan. Penggunaan metafora seperti “menjara pikiranku dalam sunyi” dan “setitik harap yang kuanggap mampu menyelimuti lelapmu” menunjukkan kedalaman emosi yang dialami penulis. Teks ini memberikan nuansa melankolis yang kuat, mampu mengajak pembaca merasakan betapa beratnya perasaan kehilangan dan harapan. Di sisi lain, meskipun bahasa yang digunakan cukup indah, terdapat beberapa frasa yang terasa sedikit berlebihan, sehingga mengurangi keindahan keseluruhan. Namun, keaslian ide tentang harapan yang diungkapkan dalam keheningan malam membuat puisi ini terasa segar. Kedalaman makna yang terkandung di dalamnya juga cukup signifikan, menciptakan ruang bagi interpretasi yang lebih dalam. Sementara itu, elemen kejutan dalam puisi ini kurang terasa, karena alur dan tema yang diusung cukup mudah diprediksi. Secara keseluruhan, puisi ini memiliki kekuatan emosional yang kuat, meski masih ada ruang untuk perbaikan dalam hal keindahan bahasa dan elemen kejutan.