Puisi desipa yulianti Berjudul Tentang Lupa 3 Bait 12 Baris
d
Tentang Lupa
© desipa yulianti
ajari aku tentang lupa
agar aku bisa mencari bahagia
karna ingat akan luka
membuatku semakin tak berdaya
ajari aku tentang lupa
agar aku bisa belajar dewasa
dengan semua rasa kecewa yang kau beri
agar aku bisa rela dan tau diri
ajari aku tentang lupa
karna kita hanya sebatas sempat
sempat saling menyapa
hingga akhirnya saling melupa
Puisi “Tentang Lupa” berhasil menangkap kompleksitas emosi manusia ketika berhadapan dengan luka dan proses melupakan. Dengan nada yang melankolis, penyair mengajak pembaca untuk merenungkan perjalanan menuju kebahagiaan yang sering kali terhalang oleh ingatan akan sakit hati. Penggunaan repetisi frasa ‘ajari aku tentang lupa’ menekankan kerinduan akan pengetahuan yang mendalam tentang cara melepaskan diri dari masa lalu. Meskipun tidak ada permainan kata yang terlalu rumit, kesederhanaan ini justru memberikan daya tarik tersendiri, membuat puisi ini dapat diakses oleh banyak orang. Namun, ada kalanya pengulangan ini terasa berlebihan dan bisa mengurangi kekuatan puitisnya. Keaslian ide tentang lupa sebagai suatu proses yang diajarkan, bukan hanya pengalaman yang dialami, memberikan perspektif baru yang menarik untuk dijelajahi. Terdapat kedalaman makna yang dapat ditafsirkan lebih jauh, meskipun elemen kejutan dalam puisi ini relatif minim. Secara keseluruhan, puisi ini menyentuh dan relevan, meski masih ada ruang untuk eksplorasi lebih dalam di beberapa aspek.