Puisi anonym Berjudul Susah Lupa 6 Bait 19 Baris
a
Susah Lupa
© anonym
Saat koridor-koridor itu mulai terbasahi
Gelap menyelimuti setiap orang berseragam
Kau datang membawakanku pelangi
Saat hujan luka itu masih menari diatas perih
Kau hadirkan senyum terindah
Saat aku tenggelam dalam larutnya kegelapan
Sedikitpun tak akan ku lupa
Saat kau membawaku pada kehidupan
Saat senyummu menjadi satu-satunya nafas untukku
Tempat Pembuangan Akhir Cerita Mereka
Aku memang bukan pendengar dan penghayat cerita yang baik
Apalagi memberi penjelasan rumitnya cerita itu
Tapi …
Tak lepas statusku menjadi tempat pembuangan akhir cerita itu
Walau lebih sering aku teremehkan
Datang ketika dibutuhkan saja
Tapi tak masalah bagiku
Terima kasih sahabatku
Kalian masih menganggapku ada
Puisi “Susah Lupa” menyajikan nuansa yang sangat emosional, menggugah perasaan pembaca dengan gambaran kerentanan dan dukungan dari seorang sahabat. Penggunaan kata-kata yang sederhana namun penuh makna seperti ‘pelangi’ dan ‘nafas’ menciptakan citra yang kuat, membuat pembaca merasakan kedalaman hubungan yang digambarkan. Perpaduan antara kesedihan dan kebahagiaan dalam menghadapi kegelapan hidup sangat terasa, memberi dimensi yang kaya pada puisi ini. Namun, terdapat sedikit kekurangan dalam struktur yang membuat aliran ide terasa kurang halus. Meski demikian, keaslian ide tentang persahabatan dan penerimaan diri sangatlah kuat dan relevan. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menciptakan momen refleksi yang mendalam bagi pembaca, meskipun elemen kejutan tidak terlalu menonjol. Dengan demikian, puisi ini layak dihargai atas kejujuran emosionalnya dan keindahan bahasa yang dihadirkan.