Puisi Thresje Matulessy Berjudul PESAN BUNDA 6 Bait 22 Baris

Keaslian Ide
3
Elemen Kejutan
2
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
3
Score
3.2
1 Voters
Puisi 6 Bait 22 Baris Tentang AnakDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
T

PESAN BUNDA

© Thresje Matulessy

Anakku...
Jika rembang mentari menyapu jagat,
Cahayanya memanjakan Alam.
Jika cemulun bergumpal di langit.
Ingatlah itu karena k'halik.

Saat kakimu menapak
Memjejak bukit-bukit kehidupa ,
Saat semyummu terkuak di bibir kecilmu,
Ingin kubisikan kata....ingalah Dia K'halikmu.

Walau saat ini alam CIPTAANNYA bergejolak,
Walau bumi ciptaanNYA dihinggapi penyakit dan virus,
Walau manusia buatan tanganNya memberontak, ku ingin kau tetap tenang, berpegang pada ajaranNya.

Kuatkan kakimu,
isilah tabung panahmu,
Jangan kau goyah,
Jangan kau ragu atau bimbang.

Anakku....
Ingatlah, aku.mencintaimu,
Kuingin kau Kuat dan bahagia mengarungi kehidupa ini
Kuajarkan JalaNya untukmu,
Kutitip doaku UntukNya, karena sesungguhnya cuma Dialah pemilik cinta yang sejati.

By.Thresje Matulessy


One comment

  1. Keaslian Ide
    3
    Elemen Kejutan
    2
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    4
    Keindahan Bahasa
    3
    3.2/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “PESAN BUNDA” karya Thresje Matulessy mengalir dengan nuansa kasih sayang yang mendalam. Dalam setiap bait, pembaca dibawa merasakan kekhawatiran dan harapan seorang ibu terhadap anaknya di tengah gejolak kehidupan. Penggunaan bahasa yang puitis, dengan metafora alam sebagai latar, memberikan keindahan tersendiri yang menyentuh hati. Namun, ada kesan bahwa beberapa pilihan kata terkesan klise, yang sedikit mengurangi kekuatan bahasa. Ide tentang pentingnya mengingat pencipta dalam menghadapi tantangan kehidupan merupakan tema yang universal dan relevan, meski tidak sepenuhnya orisinal. Kedalaman makna puisi ini cukup kuat, mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan spiritual dan kasih sayang antar generasi. Namun, elemen kejutan yang dihadirkan terasa minim, karena puisi ini mengikuti alur yang sudah bisa diprediksi. Secara keseluruhan, puisi ini merupakan sebuah ungkapan emosional yang berhasil menyampaikan pesan moral dengan sentuhan keindahan bahasa yang layak diapresiasi.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *