Puisi Meisran Putri Demo Berjudul Maaf 3 Bait 13 Baris
M
Maaf
© Meisran Putri Demo
Menatap langit luas
Memandang lautan lepas
Mendamba penghuni melintas
Maaf tak seindah yang di atas
Kertas dirobek dan diremas
Berkaca-kaca dihancurkan
Keping-keping disatukan
Terlihat utuh dan berbekas
Sesal pun termenung
Bayang-bayang datang tak menyapa
Maaf...
Derita ini
Kebas hingga tak terasa lagi
Puisi berjudul “Maaf” ini berhasil menyampaikan perjalanan emosional yang mendalam dengan bahasa yang sederhana namun penuh makna. Imajinasi yang dihadirkan melalui gambaran ‘langit luas’ dan ‘lautan lepas’ menciptakan nuansa melankolis yang kuat. Pemilihan kata yang tepat, seperti ‘kertas dirobek dan diremas’, menggambarkan proses penghancuran dan rekonsiliasi yang dialami penulis. Meski tema permohonan maaf adalah hal yang umum, keaslian penyampaian dalam puisi ini tetap bisa dirasakan dengan kuat. Namun, saya merasa beberapa bagian bisa lebih diperdalam untuk memberikan dimensi yang lebih kaya. Elemen kejutan hadir dalam penggambaran ‘derita’ yang kebas, walau sedikit terduga, tetap memberikan dampak yang menggugah. Secara keseluruhan, puisi ini menggugah perasaan dan mengajak pembaca merenungkan arti maaf dalam konteks yang lebih luas.