Puisi Indra jaya Berjudul Sesal yang indah 3 Bait 13 Baris
I
Sesal yang indah
© Indra jaya
Bukanlah tiada perasaan malu yang hadir
Tiada pula rasa kesal dan sesal
Karena semua hadir tanpa kehendak yang disengaja
Namun,
Jika semua harus berakhir
Janganlah berakhir dengan pualam tak bergeming...
Sebenarnya tiada kerinduan
yang berubah emosi
Tiada kasih sayang
yang berubah amarah
Tiada kelembutan
yang berubah dendam
Semua harus dihadapi, bukan disesalin
Puisi “Sesal yang indah” menyajikan refleksi mendalam tentang perasaan yang kompleks, seperti kesal dan sesal, yang sering kali hadir tanpa disengaja. Penggunaan frasa seperti “pualam tak bergeming” menciptakan citra yang kuat, menunjukkan ketidakberdayaan dalam menghadapi akhir yang tak terhindarkan. Puisi ini berhasil mengajak pembaca untuk merenungkan tentang pentingnya menghadapi perasaan daripada hanya menyesali kehadirannya. Meski demikian, ada beberapa bagian yang bisa dipertajam untuk meningkatkan keindahan bahasa dan kekuatan emosionalnya. Ide yang diusung pun cukup orisinal, namun mungkin bisa digali lebih dalam untuk menciptakan dimensi baru. Secara keseluruhan, puisi ini memancarkan keindahan dalam kesederhanaannya, meskipun belum sepenuhnya mengejutkan. Dengan demikian, puisi ini berhasil menyentuh hati, sekaligus menggugah pemikiran.
Dengan penilaian sebagai berikut: