Puisi Anonym Berjudul Sejak Rindu 1 Bait 11 Baris
a
Sejak Rindu
© anonym
Sejak bayanganmu menutupi penglihatanku
Sejak semua tentangmu meracuni pikiranku
Sejak sebuah senyum membentuk bulan sabit biru
Sejak aku menaruh harap padamu
Sejak aku selalu mengikuti langkahmu
Sejak aku mulai merasakan cemburu
Sejak saat itu keyakinanku
Bahwa Tuhan tak pernah terburuburu
Bahwa Tuhan selalu tepat waktu
Dan ejak saat itulah padamu
Rinduku kian terlalu...
Puisi “Sejak Rindu” berhasil menyampaikan nuansa kerinduan yang mendalam dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun penuh makna. Penulis menciptakan gambaran yang kuat melalui perbandingan antara perasaan dan elemen alam, seperti ‘bulan sabit biru’ yang menambah keindahan visual puisi ini. Saya terkesan dengan penggambaran perjalanan emosi yang terjalin dalam setiap bait, menciptakan ritme yang harmonis. Namun, meskipun ada keindahan dalam penyampaian, beberapa frasa terasa cukup umum dan bisa diperkuat dengan keunikan yang lebih menonjol. Di sisi lain, penekanan pada keyakinan bahwa Tuhan tidak terburu-buru memberikan kedalaman makna yang menyentuh, menciptakan jembatan antara pengalaman personal dan spiritual. Elemen kejutan dalam puisi ini cenderung minim, namun kejujuran emosi yang ditampilkan membuatnya tetap relevan dan relatable. Secara keseluruhan, ini adalah puisi yang memikat dan menggugah perasaan, meskipun ada ruang untuk eksplorasi yang lebih dalam dalam hal keaslian ide dan elemen kejutan.