Puisi Frans Elka Saputra Berjudul Sahabat Jiwa 4 Bait 17 Baris
F
Sahabat Jiwa
© Frans Elka Saputra
datanglah sahabat jiwaku
dapatkah kau lihat mendung menyelimuti wajahku?
apakah kau tahu apa yang membuat hatiku bergemuruh?
lihatlah mataku
dan akan ku bagi ceritaku
datanglah sahabat jiwaku
ketika satu persatu jalinan kawan mulai menjauh
saat batinku merintih
jangan biarkan aku sendiri
disaat asa tiada tersisa lagi
datanglah sahabat jiwaku
pinjamkanlah aku bahumu
biar kubagi beban itu
datanglah sahabat jiwaku
bertahanlah saat aku mulai mengeluh
hingga ku temui secercah cahaya yang memandu
agar tak hilang arah langkahku
Puisi “Sahabat Jiwa” menyentuh hati dengan ungkapan kerinduan dan kebutuhan akan kehadiran sahabat di saat-saat sulit. Penulis berhasil menangkap perasaan kesepian dan pencarian dukungan emosional dengan sangat kuat. Penggunaan metafora ‘mendung menyelimuti wajahku’ dan ‘batinku merintih’ menghidupkan suasana batin yang kompleks dan mendalam. Di sisi lain, meski bahasa yang digunakan cukup liris, ada beberapa ungkapan yang terasa repetitif, yang sedikit mengurangi keindahan keseluruhan. Namun, keaslian ide tentang persahabatan dan dukungan emosional tetap menjadi inti yang kuat. Makna yang terkandung dalam puisi ini begitu mendalam, menggambarkan perjalanan jiwa dan harapan untuk tidak merasa sendiri. Sayangnya, elemen kejutan dalam puisi ini kurang terasa, karena tema persahabatan adalah tema yang umum. Secara keseluruhan, puisi ini merupakan karya yang menggugah perasaan dan mengajak pembaca untuk merenungkan pentingnya kehadiran sahabat dalam hidup kita.