Puisi anonym Berjudul Sadar Diri 1 Bait 15 Baris

Keaslian Ide
4
Elemen Kejutan
2
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
3
Keindahan Bahasa
3
Score
3.2
1 Voters
Puisi 1 Bait 15 Baris Tentang KehidupanDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
a

Sadar Diri

© anonym

Bulan menemaniku,,
surya tinggalkan hari,,
bergantian,,
pada ramah,,
tunas bertumbuhan,,
sehabis badai datang,,
pasang dan surut,,
peristiwa ini takkan selesai,,
dan tak berakhir,,
hingga semuanya mati,,
mungkin benar kata kang Ebit,,
Tuhan sudah bosan melihat kita,,
selalu bangga dengan dosa,,
dan bersenang-senang,,
bagai binatang yang ta diberi rahmat


One comment

  1. Keaslian Ide
    4
    Elemen Kejutan
    2
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    3
    Keindahan Bahasa
    3
    3.2/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Sadar Diri” menawarkan sebuah refleksi yang mendalam tentang keberadaan manusia dalam konteks spiritual dan moral. Penggunaan citra bulan dan surya memberikan nuansa yang kontras namun harmonis, menciptakan suasana yang mengajak pembaca untuk merenungkan siklus kehidupan. Frasa ‘Tuhan sudah bosan melihat kita’ mencerminkan desakan emosi yang kuat, menggugah kesadaran pembaca akan realitas dosa dan kesombongan manusia. Namun, pengulangan tanda baca ganda seperti koma dan spasi yang tidak konsisten sedikit mengganggu aliran bacaan, meskipun dapat diartikan sebagai bentuk penekanan. Keaslian ide yang diusung pun cukup menarik, merespons pandangan umum dengan sebuah kritik yang tajam. Meski demikian, kedalaman makna puisi ini bisa lebih diperkuat dengan eksplorasi yang lebih luas tentang konsekuensi dari perilaku manusia itu sendiri. Secara keseluruhan, “Sadar Diri” adalah sebuah karya yang berani dan penuh tantangan, meski masih ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *