Puisi anonym Berjudul Terlena 1 Bait 13 Baris
a
Terlena
© anonym
Sedikit namun tak banyak,,
Bingung tak mau kelihatan bingung,,
Sedikit marah tapi sabar,,
Beribadah tapi terus bermaksiat,,
Hingga ini menjadi buram,,
Munafik,,tak jelas,,
Saat ombak berjajar rapi,,
Mengikuti perintah Tuhannya,,
Tanpa bertanya,, tanpa protes,,
Aku masih bertanya-tanya,,
Apakah benar,,apakah pasti
Apakah bisa,,,hingga terlena,,
Sungguh bodoh,
man taappp
Puisi berjudul ‘Terlena’ ini berhasil menggambarkan konflik batin yang kompleks dengan bahasa yang padat dan langsung. Penggunaan repetisi dalam frasa, seperti ‘Sedikit namun tak banyak’ dan ‘Apakah benar, apakah pasti’, menambah intensitas emosi dan menunjukkan kebingungan serta keraguan penulis. Gaya penulisan yang mencolok dan cermat ini menciptakan gambar mental yang kuat, mencerminkan realitas manusia yang seringkali terjebak dalam kemunafikan. Namun, meskipun puisi ini menyentuh tema yang sangat relevan, terdapat beberapa bagian yang bisa diperhalus untuk meningkatkan keindahan bahasa. Eksplorasi mengenai keimanan dan kemunafikan adalah ide yang menarik, tetapi bisa lebih orisinal jika dikembangkan lebih jauh. Kedalaman makna cukup baik, tetapi bisa ditingkatkan dengan lebih banyak simbolisme atau metafora. Di sisi lain, elemen kejutan dalam puisi ini agak minim; pembaca mungkin berharap untuk menemukan twist yang lebih menggugah di akhir. Secara keseluruhan, ‘Terlena’ adalah refleksi yang menyentuh dan jujur tentang keraguan dan perjuangan manusia.