Puisi Masmuddin Berjudul Rokokku Menemani Malamku 3 Bait 12 Baris
Rokokku Menemani Malamku
Saat ku sendiri di kesunyian malam,
ku berharap ada seseorang yang menemaniku,
mengajakku bercanda tawa sampai ku lupa dengan kerasnya kehidupan ini,
menyentuh jemariku agar ku bisa berbagi rasa dingin yang menyerangku malam ini.
Namun ku tak ingin larut dalam khayalan ini,
ku ambil sebatang rokok lalu ku bakar dengan api sambil tersenyum bangga,
ku isap dengan perlahan bagaikan mengucapkan syair_syair cinta untuk seseorang,
ku nikmati rasa manis di ujung filter bagaikan menikmti kehidupan yang ku jalani.
Angin yang tadinya membuatku merindukan sentuhan seseorang,
kini terasa bersahabat seperti asap rokok yang mengelilingiku,
menikmati sebatang rokok di malam ini bagaikan ku sedang bercerita dengan seseorang,
kini malamku tak kesepian lagi karna ada kamu wahaai rokokku..
Puisi “Rokokku Menemani Malamku” berhasil menghadirkan suasana melankolis yang kuat, memperlihatkan rasa kesepian yang dialami penulis yang berusaha mencari penghiburan dalam bentuk rokok. Gaya penceritaan yang intim dan personal menciptakan kedekatan dengan pembaca, memungkinkan kita merasakan getaran emosional yang mendalam. Pemilihan kata-kata yang sederhana namun tepat menggambarkan perasaan yang kompleks, menciptakan keindahan bahasa yang mengalir dengan lancar. Meskipun tema tentang rokok mungkin bukan hal baru dalam karya sastra, cara penulis mengaitkannya dengan pengalaman malam yang sunyi menambah keaslian ide. Namun, kedalaman makna yang ditawarkan masih dapat dieksplorasi lebih jauh, terutama dalam menggambarkan hubungan antara rokok dan perasaan kehilangan atau nostalgia. Elemen kejutan dalam puisi ini cenderung kurang, karena alur dan tema yang diangkat cukup dapat diprediksi. Secara keseluruhan, puisi ini menunjukkan potensi yang baik dan berhasil menyentuh hati, meskipun masih ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut.