Puisi Praminto Nugroho Berjudul Rindu Bukan Milikmu Saja, Sissy 2 Bait 18 Baris
P
Rindu Bukan Milikmu Saja, Sissy
© Praminto Nugroho
rindu bukan milikmu saja
pejamlah, lihat yang lesat dari mataku
mencerabut denyut hati tanpa permisi
menarik kata dari puisi
hampir-hampir kehilangan arti
dalam ketidakrelaan ketiadaanmu
membilang detik-detik hampa
mengukur waktu kian berdebu
masih dengan rindu yang sama
setiap yang kutemui merupa dirimu
impian utuh memanggil dari jauh
melambai tanpa angin labuh
tersangkut di ujung doa
suaraku ditelan sepi tampaknya
tanpa sapamu, kosong menampar rasa
rindu itu hanya kita
masih tanpa jeda
Maret, 2018
Puisi “Rindu Bukan Milikmu Saja, Sissy” menghadirkan nuansa kerinduan yang mendalam dengan kejujuran emosional yang kuat. Penggunaan ungkapan seperti “pejamlah, lihat yang lesat dari mataku” menunjukkan keinginan untuk berbagi perasaan, meskipun terhalang oleh ketiadaan. Pemilihan kata yang tepat dan ritme yang mengalir memberi keindahan tersendiri pada puisi ini, meskipun ada kalanya terasa padat. Ide tentang kerinduan yang universal dan tidak eksklusif sangat menarik, memberikan sudut pandang baru terhadap perasaan yang sering kali dianggap pribadi. Terdapat kedalaman makna yang menggugah, terutama pada bagian yang menggambarkan waktu dan kekosongan yang ditimbulkan oleh kehilangan. Namun, elemen kejutan dalam puisi ini tidak terlalu mencolok, meskipun ada beberapa metafora yang menonjol. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyentuh hati dan mengajak pembaca merenungkan makna kerinduan dengan cara yang segar.