Puisi Praminto Nugroho Berjudul Menunggu Pulang 4 Bait 18 Baris
P
Menunggu Pulang
© Praminto Nugroho
pulanglah sayang
hati yang mencintamu menunggumu
bagaimana harus kujelaskan rasanya terbelenggu rindu
jangan tersesat sayang
cinta akan membawamu pulang
tidaklah hatimu merasa sendirian
selalu ada rindu bersamamu
hari-hari tanpamu
separuh aku lepas
memburumu kian kemari
hingga negeri-negeri jauh
beri aku kabar indah dari bukit-bukit Luzern
atau burung-burung kota Milan yang menghampirimu
rindu kita akan terus bersanding
seperti salju abadi Pilatus
berkemaslah sayang
pelukku menantimu
13 11 2017
Puisi “Menunggu Pulang” menyentuh hati dengan ungkapan kerinduan yang mendalam dan harapan untuk bertemu kembali. Penyair berhasil menangkap nuansa emosional dari seseorang yang merindukan kekasihnya dengan gambaran yang sederhana namun sangat kuat. Penggunaan metafora dan citraan yang dihadirkan seperti ‘salju abadi Pilatus’ memberikan keindahan visual yang mendalam, memperkuat rasa kerinduan dan keinginan untuk bersatu. Meskipun tema kerinduan adalah tema yang umum, cara penyajiannya di sini menunjukkan keaslian dan sentuhan personal yang membuat puisi ini terasa spesial. Namun, beberapa bagian terasa repetitif dan dapat memperlemah kejutan yang diharapkan di akhir puisi. Secara keseluruhan, puisi ini memberikan pengalaman emosional yang menyentuh dan indah, meskipun ada ruang untuk eksplorasi lebih dalam dalam hal kedalaman makna. Dengan demikian, puisi ini berhasil menciptakan suasana yang hangat dan penuh kerinduan.