Puisi Hauni azizah Berjudul Rasa 4 Bait 22 Baris
Rasa
Perlahan rasa lembut nan teduh mulai hadir dalam benakku
Seolah seperti gelombang yang berdebur secara perlahan menyapu halus kedalam hati.
Ya,perlahan namun pasti
Pasti untuk tetap bertahan dalam rasa cinta yang bimbang ini.
Harus ku akui
Ingin sekali rasa jumpa
Namun tak mungkin
Harus ku akui
Lemah rasanya
Jika rasa ini terus menerus hadir tanpa berkesudahan
Namun semakin hari,semakin terkikis
Rasa yang dahulu terlalu aktif
Kini perlahan mulai habis
Layaknya lentera satu dalam kegelapan
Yang akan hilang jika hari mulai malam
Yang aku tahu pasti...
Lantunanmu tetap terkenang
Dan selalu tersimpan
Dalam segumpal darah yang selau kubawa kemana mana...
Hati,
Ya,hati yang kecil namun memerintah keseluruh penjuru badan
Layaknya rasa yang pernah kurasakan dahulu,yang menyimpan rasa padamu.
Puisi “Rasa” menyajikan pengalaman emosional yang dalam, menggambarkan perjalanan cinta yang berkelindan antara harapan dan keputusasaan. Penggunaan metafora gelombang dan lentera memberikan visualisasi yang kuat dan menyentuh. Namun, meskipun puisi ini menyentuh, ritme dan struktur yang kurang konsisten dapat mengganggu aliran bacaan. Pilihan kata yang digunakan cukup baik, tetapi ada beberapa frasa yang terkesan repetitif, sehingga mengurangi kekuatan ekspresi. Di sisi lain, ide tentang rasa yang membara namun tertekan adalah tema yang universal dan relevan, menunjukkan keaslian dalam pengalaman cinta. Kedalaman makna terasa, terutama dalam eksplorasi rasa yang bertahan dalam ingatan meskipun fisik terpisah. Namun, elemen kejutan tampak kurang, karena perjalanan emosional ini mengikuti pola yang sudah umum dalam puisi cinta. Secara keseluruhan, “Rasa” memiliki potensi yang besar dengan beberapa penyesuaian pada penggunaan bahasa dan struktur untuk meningkatkan daya tariknya.