Puisi Arbani Yasiz Berjudul Pergi 1 Bait 6 Baris
A
Pergi
© Arbani Yasiz
Apa salahku?
Kenapa kebersamaan kami selalu diganggu..
Kenapa masalah datang
Mencuri kebersamaan dalam waktu..
Jangan pergi bidadariku
Jangan biarkan ku sendiri tersedu..
Puisi “Pergi” berhasil menyampaikan rasa kehilangan dan kerinduan dengan cara yang sangat mendalam. Penggunaan pertanyaan retoris di awal menciptakan ketegangan emosional yang kuat, memperlihatkan kegundahan hati penyair yang seolah berusaha memahami alasan di balik perpisahan. Frasa ‘Jangan pergi bidadariku’ menambah nuansa haru, memberikan kesan bahwa sosok yang ditujukan adalah segalanya bagi penyair. Meskipun bahasa yang digunakan cenderung sederhana, keindahan puisi ini terletak pada kemampuannya menggugah emosi pembaca. Ide yang diangkat tentang perpisahan dan kehilangan memang umum, namun penyampaian yang jujur dan tulus memberikan nuansa keaslian tersendiri. Kedalaman makna puisi ini sangat terasa, terutama ketika mencerminkan konflik batin yang dialami seseorang saat menghadapi kenyataan pahit. Namun, elemen kejutan dalam puisi ini bisa ditingkatkan, karena alurnya cenderung dapat ditebak. Secara keseluruhan, puisi ini adalah ungkapan yang menyentuh dan dapat dirasakan oleh banyak orang yang pernah merasakan kehilangan.