Puisi Anonym Berjudul Perempuan Senja 3 Bait 11 Baris
a
Perempuan Senja
© anonym
Wahai perempuan senja,
Pada sepi aku hanya memiliki harap yang kugenggam erat,
Itupun jauh dari garis takdir yang senantiasa selalu kudekap rapat dan pada Akhirnya mencintaimu dengan do'alah yang selalu ku panjat...
Entah mimpi apa yang akan disematkan sang malam padaku,
Yang pasti aku berharap kau ada di dalamnya,
Selamat malam,
Puisiku,
Selamat terlelap untukmu...
Kau tau rindu,
Rasa yang berpendar hangat dalam hati,
Tatkala bayu berdesir melampauiku dan tak kunjung membawa kabar tentangmu...
Puisi “Perempuan Senja” dengan indah melukiskan kerinduan dan harapan yang mendalam. Penggunaan imaji ‘senja’ sebagai simbol keindahan sekaligus kesedihan menciptakan suasana yang intim dan melankolis. Penyair berhasil mengungkapkan perasaan sepi yang dialami, di mana harapan menjadi satu-satunya penopang. Frasa ‘mencintaimu dengan do’a’ menunjukkan kedalaman emosi yang terjalin antara cinta dan pengharapan, menggugah pembaca untuk merenungkan arti dari cinta yang tak terwujud. Meskipun demikian, ada kalanya pilihan kata terasa klise, sehingga mengurangi kesegaran puisi ini. Kekuatan emosi yang ditampilkan sangat kuat, mengajak pembaca merasakan getaran rindu yang mendalam. Namun, elemen kejutan dalam puisi ini terasa kurang, karena alur penutupan tidak memberikan twist yang mengejutkan. Secara keseluruhan, puisi ini adalah karya yang menyentuh, meski masih bisa ditingkatkan dalam hal orisinalitas dan kejutan.