Puisi anonym Berjudul Melayang 1 Bait 10 Baris
a
Melayang
© anonym
Aku sendiri disini melihati mu,,
Tanpa sadar aku memikirkanmu,,
Hingga saat itu tiba,,,
Aku bingung,, dan bingung,,
Saat itu mungkin kamu tidak ada,,
Saat aku merindukanmu,,
Seperti jelaga-jelaga yang ada di bulan itu,,,
Hitam,,hingga pekat,,
Tak kunjung terang,,,
Seperti kamu yang tak kunjung datang
Puisi “Melayang” mengajak pembaca untuk menyelami kedalaman kerinduan dan kesepian. Penggunaan kata-kata sederhana namun kuat menciptakan suasana yang emosional, memberikan kesan bahwa penulis benar-benar merasakan kehilangan. Di sisi lain, penggambaran ‘jelaga-jelaga yang ada di bulan’ adalah metafora yang menarik, menggambarkan kegelapan dan keputusasaan yang dirasakan saat merindukan seseorang. Meskipun terdapat repetisi yang mungkin bisa dianggap berlebihan, hal ini justru memperkuat nuansa kebingungan dan kerinduan yang dialami tokoh dalam puisi. Namun, ada beberapa bagian yang terasa kurang padu dan bisa diperhalus untuk meningkatkan aliran puisi. Secara keseluruhan, meskipun ada ruang untuk pengembangan, puisi ini berhasil menyentuh hati dan memikat imajinasi pembaca.