Puisi Zainab Baudin Berjudul Percikan Bunga Api 4 Bait 20 Baris
Percikan Bunga Api
Buat apa aku harus bermimpi sedangkan kau tiada lagi disisi
Mimpi indah yang bertukar ngeri
Malam-malamku dipenuhi tangisan sambil memanggil namamu
Sedangkan jeritan sukmaku tidak lagi didengari
Jalanku semakin longlai dan riak wajahku semakin suram
Berada dibelakang kamu
Aku melihat tapak yang ditinggalkan
Lidahku terlalu kelu meluahkan perasaan yang sudah lama terbuku dilubuk jiwa
Untuk menyatakan cinta saat aku mula mengenalimu
Melihat kamu tersenyum
Percikan bunga api mula menjelma dalam kegelapan hidupku
Aku mula punyai impian
Mimpi indahku bersama kamu hingga keakhir nanti
Kau pegang erat tanganku berjalan hingga ke syurga
Tapi kau telah pergi tinggalkan daku
Saat lidahku masih kelu meluahkan
Perasaan cinta yang masih tersimpan rapi
Keindahan bunga api akhirnya sampai ke putungnya
Aku kembali kelam ditemani kegelapan
Yang tidak lagi mengejar mimpi
Bagus puisinya
Puisi ‘Percikan Bunga Api’ berhasil menggugah emosi yang dalam dengan penggambaran kehilangan yang sangat menyentuh. Penyair menggunakan bahasa yang sederhana namun kuat, menciptakan suasana kesedihan yang dapat dirasakan. Imaji ‘percikan bunga api’ melambangkan harapan yang memudar, menambah kedalaman makna ketika dihadapkan dengan realitas pahit dari kehilangan. Meskipun tema cinta dan kehilangan adalah tema yang umum, penyampaian yang personal dan detail-detail emosional membuatnya terasa orisinal. Namun, ada beberapa bagian yang bisa lebih diperhalus untuk meningkatkan keindahan bahasa, sehingga memberikan ritme yang lebih harmonis. Di sisi lain, elemen kejutan kurang terasa karena puisi ini mengikuti alur yang cukup prediktif dalam tema cinta yang hilang. Secara keseluruhan, puisi ini mampu menyentuh hati pembaca dengan kekuatan emosinya yang kuat dan kedalaman maknanya yang menyentuh, meskipun masih bisa dikembangkan dalam aspek keindahan bahasa dan kejutan.