Peluh Pembangkang - AntologiPuisi.com
D
Peluh Pembangkang
© Devana Nur Neisyiah
Di ambang waktu
Ku merangkak lesu termakan pilu
Membakar peluh yang jatuh bercampur debu
Merenung, membisu di kalbu
Tidakkah kau tahu?
Bendera suci di pelupuk mata
Ingin jariku menyandera
Tapi apa daya?
Fana jingga menghilang
Waktu jadikan aku pembangkang
Pembangkang penabuh genderang perang
Tak ku biarkan kobaran hilang
Tak ku ijinkan raga hangus melayang
Hati mulai merintih
Nalarku berhenti
Ku susur hati nurani
Nyawaku kembali
Hidup setelah mati suri
Ku singkirkan seluruh penghalang
Juang
Juang
Juang
Menang
Tidakkah kau lihat langit malam?
Ada bintang bersinar paling terang
Itu adalah peluhku, peluh insan pembangkang