Puisi Fiqryghifary Berjudul Lampaui 12 Bait 12 Baris
F
Lampaui
© Fiqryghifary
Resah tak beraturan seluruh perasaan,
hilang logika berfikir untuk menyikapi
Melawan setiap ribuan sudut pandang, berpegang hanya pada kacamata sendiri
Ribuan pedang terhunus kepadaku dan ribuan kali aku mencabutnya
Tidak ada rasa sakit hanya jiwa yang memanggil untuk bangkit.
Bergerak melawan waktu, mencari makna akan arti hidup
Berlari diantara detik demi detik kehidupan, terus meraba dan menggali potensi diri
Menghancurkan setiap batasan, mencoba melihat dan melampaui keterbatasan
Aku adalah hitam bergerak menuju cahaya
Aku adalah api berlari menuju lautan
Tak berhenti untuk merubah takdir dan tak berhenti mencari setiap jawaban
Hingga tuhan berkata ‘CUKUP’
Puisi “Lampaui” berhasil menggambarkan perjalanan batin yang intens dan penuh perasaan. Penggambaran emosi yang resah dan bergejolak mampu menjangkau pembaca dengan baik, menciptakan ketegangan yang mengundang rasa ingin tahu. Puitika yang digunakan sederhana namun kuat, menciptakan citra visual yang mendalam. Ada keberanian dalam eksplorasi tema tentang perjuangan melawan batasan diri, yang terasa sangat relevan di era modern ini. Penggunaan metafora, seperti ‘Aku adalah hitam bergerak menuju cahaya’, memperkaya pengalaman membaca, meskipun terkadang terasa klise. Namun, bagian akhir yang menyiratkan interaksi dengan Tuhan memberikan dimensi spiritual yang dapat mengejutkan, menciptakan jembatan antara pencarian pribadi dan kekuatan ilahi. Secara keseluruhan, puisi ini menggugah dan mengajak pembaca untuk merenungkan makna hidup serta usaha untuk melampaui diri sendiri.