Puisi Tan Mudo Setjangkir Berlian Berjudul Menyaksikan Engkau, Senja 5 Bait 17 Baris
T
Menyaksikan Engkau, Senja
© Tan Mudo Setjangkir Berlian
menyaksikan engkau, senja
lamat-lamat kusaksikan senja yang mulai bernari di tepian patah hari
tak ingin kulewatkan senja yang kan tampil menawan di hadapku
apalagi suntingan awan-awan putih, semakin buatku takjub
sorai gemulai angin, mengalunkan syahdu simponi pun juga
dedaunan melambai-lambai sorak ikut menyapa kehadiran engkau, senja
menyaksikan engkau, senja
bernari liuk berkas jingga di teluk mata
sungguh, ini buatku tersihir, tergugah aku terpikat
izinkan daku, memetik sedikit saja lembar cahaya yang engkau renjiskan
izinkan daku, merapal pesona nan merentak indah yang engkau serikan
izinkan daku, oh senja...
menyaksikan engkau, senja
sebab engkau, aku terpukau
menyaksikan engkau, senja
wah..
Duri, 9 Oktober 2017
Puisi “Menyaksikan Engkau, Senja” menampilkan keindahan alam dengan cara yang sangat memikat. Penulis berhasil menggambarkan keindahan senja dengan detail yang kaya, menciptakan suasana yang hampir magis. Pengulangan frasa ‘menyaksikan engkau, senja’ memberikan ritme yang harmonis dan menegaskan rasa kagum yang mendalam terhadap fenomena alam ini. Namun, meskipun ada keindahan dalam deskripsi, puisi ini sedikit kehilangan kedalaman makna yang lebih dalam, dan elemen kejutan yang diharapkan dapat memperkaya pengalaman membaca. Secara keseluruhan, puisi ini adalah ungkapan yang indah dan emosional, meski masih bisa dieksplorasi lebih jauh untuk mencapai potensi penuhnya.