Puisi Zainab Baudin Berjudul HEY MUDA YANG BERCAHAYA 1 Bait 19 Baris
HEY MUDA YANG BERCAHAYA
Permulaan segala umur,
Aku petik bunyi gitar,
Usia bagaikan kembali belasan tahun,
Perumpaannya seperti bagaimana kau melihat langit pagi,
Hirup udara segar dalam-dalam,
Hayati irama dan melodi,
Kau senyum pada mereka dan mereka senyum kembali kepadamu,
Orang menilai bukan melihat muka yang comel dan wajah yang tampan,
Tapi mereka melihat hati yang bersinar,
Benar kataku muda yang bercahaya,
Cahaya muda itu bersinar tidak boleh kembali,
Meskipun terkadang usiamu masih muda,
Tapi kau terlalu memikirkan masalah,
Hingga wajahmu berkerut,
Wajahmu malap dipenuhi dengan pemikiran negatif,
Masalah memang banyak datang sambil memelukmu,
Tapi jangan jadikan masalah menutupkan sinar wajahmu,
Meskipun kau telah berusia,
Kita masih muda kerana jiwa muda.
Puisi “HEY MUDA YANG BERCAHAYA” mengajak pembaca untuk merefleksikan semangat muda yang tidak hanya terletak pada usia, tetapi juga pada cara berpikir dan merasakan. Penggunaan imaji seperti ‘melihat langit pagi’ dan ‘hirup udara segar’ menciptakan suasana segar dan optimis, yang sejalan dengan tema kebangkitan jiwa muda. Namun, ada kecenderungan repetitif dalam pengulangan ide yang mungkin membuat pembaca merasa sedikit jenuh. Meski demikian, pesan tentang pentingnya menjaga hati tetap bersinar dalam menghadapi masalah adalah poin yang sangat relevan dan dapat menginspirasi. Saya menghargai upaya penulis dalam menciptakan narasi yang positif, meski elemen kejutan bisa ditingkatkan agar pembaca tidak merasa terlalu nyaman dengan alur yang sudah terduga.