Puisi Gadis Tanah Ganja Berjudul Dandelion Senja 4 Bait 10 Baris
G
Dandelion Senja
© Gadis Tanah Ganja
Melambai di penghujung hari
Pengunjung angin setia menerpa benih
Meski tertiup rapuh tak berdaya
Di pengakhiran senja mengudara harap, hias semesta
Terombang-ambing tapa nahkodanya
Perahu jiwa membawa berlabuh di taman asa
Dandelion senja
Benih kasih bermandikan mega-mega
Menggurat gejolak, asmara mengabur di batas senja
Aceh, 16 November 2020
Puisi “Dandelion Senja” menyuguhkan gambaran yang puitis tentang transisi waktu dan harapan. Penggunaan metafora ‘dandelion’ sebagai simbol ketahanan dan keindahan dalam kerapuhan sangat menarik, menciptakan nuansa lembut namun mendalam. Frasa seperti ‘benih kasih bermandikan mega-mega’ menampilkan keindahan bahasa yang kaya dan mengalir dengan harmonis. Namun, meski puisi ini berhasil menyentuh emosi pembaca, kedalaman makna yang terkandung bisa lebih dieksplorasi untuk memberi ruang bagi interpretasi yang lebih luas. Elemen kejutan dalam puisi ini terlihat kurang signifikan, karena struktur dan tema yang diangkat cukup familiar dalam konteks puisi cinta dan harapan. Secara keseluruhan, “Dandelion Senja” adalah karya yang menggugah, meskipun ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut dalam aspek kedalaman makna dan elemen kejutan. Puisi ini berhasil menggugah perasaan akan keindahan senja dan harapan yang tak pernah pudar.