Puisi Joni Affandi Berjudul KESABARAN 2 Bait 9 Baris
J
KESABARAN
© Joni Affandi
Gubung bambu istana baginya,
Perut yang selalu bernyanyi dalam hidupnya,
Walau pahit telan untuk manis,
Bersyukur kunci agar tak menangis,
Melangkah kaki ini hingga membentuk garis pecahan,
Duri-duri selalu menghadang raga,
Wajah menahan kesakitan,
Menyebut namaNya dalam jiwa,
Hati berkata : “ lahaulawalquwata illabillahil alihiladzim,”
Puisi ‘KESABARAN’ menyajikan gambaran yang kuat tentang perjuangan dan ketahanan jiwa dalam menghadapi rintangan hidup. Penggunaan metafora ‘gubung bambu istana’ memberikan kesan akan kekuatan dan fleksibilitas, sementara ungkapan ‘perut yang selalu bernyanyi’ menciptakan nuansa harapan meskipun dalam keadaan sulit. Penulis berhasil merangkum esensi kesabaran dengan menyentuh pengalaman pahit yang dihadapi, ditambah dengan pengakuan spiritual yang mendalam. Namun, meski puisi ini kaya akan makna, terdapat beberapa bagian yang bisa lebih diperhalus untuk meningkatkan keindahan bahasa. Secara keseluruhan, puisi ini merupakan refleksi yang sangat menginspirasi, meskipun unsur kejutan terasa minim.