Puisi Berjudul Ibu Matahariku 3 Bait 13 Baris
a
Ibu Matahariku
© anonym
ibu...
tanpa mu,aku tidak bisa lahir..
tanpa mu,aku tidak bisa melihat dunia ini
dan tanpa mu,aku tidak bisa sebesar dan sekuat ini
ibu...
kau malaikatku...
kau pahlawanku
dan kau matahariku
ibu...
aku tidak tahu harus berkata apa...
terima kasih,itu tidak cukup
membahagiakan mu,itu belum cukup
aku sangat sayang padamu ibu...
Puisi “Ibu Matahariku” menyentuh hati dengan ungkapan kasih sayang yang tulus dan mendalam. Penyebutan sosok ibu sebagai “malaikat” dan “pahlawan” menggambarkan betapa pentingnya peran ibu dalam hidup penulis. Frasa repetitif “tanpa mu” menciptakan ritme yang kuat dan menegaskan ketergantungan penulis terhadap sosok ibunya. Meskipun bahasa yang digunakan cenderung sederhana, kejujuran emosionalnya menjadi daya tarik tersendiri. Namun, ada sedikit ruang untuk eksplorasi lebih dalam mengenai pengalaman spesifik yang membentuk hubungan ini, yang bisa menambah kedalaman makna. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil mengungkapkan rasa syukur yang mendalam dengan sentuhan yang hangat dan menyentuh. Saya berharap penulis dapat lebih menggali aspek-aspek unik dari hubungan tersebut di karya-karya mendatang.