Puisi Mujuju Berjudul Eanita 5 Bait 20 Baris
M
Eanita
© Mujuju
Eanita adalah wanita
Sudah paruh baya
Eanita ingin apa?
Ingin pergi jalan jalan
Aku ingin wanita
Yang suka ke salon
Rambutnnya panjang
Duduk di kuburan
Eanita kemana?
Eanita ke pasar
Beli cabai dan bombai
Untuk aku dimakan
Eanita wanita
Tak peduli apa
Perasaan dan sakit
Hati dan uang
Eanita benci hidup
Benci menangis
Benci berjuang
Eanita wanita, punya perasaan
Puisi ‘Eanita’ menyuguhkan gambaran yang kuat tentang seorang wanita yang terjebak dalam rutinitas hidup yang monoton dan penuh perjuangan. Kekuatan emosinya terlihat jelas dalam ungkapan rasa sakit dan kebencian terhadap hidup yang dialami Eanita, menciptakan ikatan empati yang mendalam dengan pembaca. Walau bahasa yang digunakan cenderung sederhana, kejujuran dalam penyampaian perasaan tersebut memberikan keindahan tersendiri. Namun, di balik keindahan itu, mungkin ada ruang untuk eksplorasi lebih dalam dalam hal penggunaan metafora atau pilihan kata yang lebih kaya, agar pesan dapat tersampaikan dengan lebih memikat. Ide yang diusung, yaitu tentang kehidupan seorang wanita dengan segala permasalahannya, terbilang universal dan relevan, tetapi tidak terlalu mengejutkan. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyampaikan emosi yang mendalam meskipun bisa lebih kuat dalam hal keindahan bahasa dan kejutan. Eanita adalah representasi dari banyak wanita dalam masyarakat yang mungkin merasa terpinggirkan dan tidak terdengar suaranya.