Puisi Moh. Sholeh Berjudul Maaf 5 Bait 16 Baris
M
Maaf
© Moh. Sholeh
Maafkan ingkar dari semua janji ku
Maaf tak datang lama menunggu
Maafkan luka goresan cintaku
Maaf tak ku obati bertambah pilu
Sakit mu tak lagi lirih
Tinggal sakit ku semakin perih
Tinggalkan aku biar nestapa
Mengenang kisah sebatang kara
Jalan terjal telah kau lalui
Mendaki gunung seorang diri
Biarkan aku tetap disini
Menjalani karma hingga ku mati
Sambil lalu mengintip mu menari-nari
Probolinggo
Kamis 26 November 2020
01:23 WIB
Puisi “Maaf” ini berhasil merangkum perasaan penyesalan dan kesedihan dengan sangat kuat. Penggunaan repetisi kata ‘Maaf’ di awal hampir setiap baris menciptakan ritme yang mendalam, seolah-olah penulis terjebak dalam siklus kesalahan yang tidak berujung. Emosi yang disampaikan terasa sangat tulus dan menyentuh, membuat pembaca merasakan beratnya beban yang ditanggung penyair. Selain itu, penggunaan imaji seperti ‘jalan terjal’ dan ‘sebatang kara’ memberikan gambaran visual yang kuat tentang perjalanan hidup dan kesepian. Namun, ada kalanya pilihan kata terasa kurang variatif, yang bisa mengurangi daya tarik bahasa puisi ini. Meskipun ide tentang penyesalan ini bukanlah hal yang baru, cara penyampaian dan nuansa kesedihan yang mendalam memberikan keaslian tersendiri. Kedalaman makna dalam puisi ini dapat diinterpretasikan sebagai refleksi dari hubungan yang rumit dan rasa kehilangan, meskipun elemen kejutan dalam puisi ini tidak terlalu menonjol. Secara keseluruhan, puisi ini adalah karya yang emosional dan menyentuh, meskipun bisa lebih kuat dengan pemilihan bahasa yang lebih kaya.