Puisi Naefromnai Berjudul Belenggu tak terlihat 3 Bait 14 Baris
N
Belenggu tak terlihat
© Naefromnai
Andaikata nafas terus terembus
Meraung sakit tanpa terendus
Makin hari makin kurus
Meludah, mendengus
Andaikan langit telah biru
Suara kendaraan menderu-deru
Dan kamu masih berburu
Matilah kamu tertusuk
Oh, Si Malang sayang
Miris bukan kepalang
Pada kaca ia asing
Bertanya siapa di seberang?
Matanya jauh memandang
Berfikir untuk menghilang
Puisi “Belenggu tak terlihat” menyuguhkan pengalaman emosional yang mendalam melalui pilihan kata yang kuat dan gambaran yang jelas. Penulis berhasil mengungkapkan rasa sakit dan keputusasaan yang dialami tokoh dengan sangat efektif. Kekuatan emosi dalam puisi ini terasa nyata, terutama pada pengulangan frasa yang memperkuat rasa sakit yang dirasakan. Keindahan bahasa yang digunakan pun patut diapresiasi, dengan ritme yang mengalun meski ada nuansa kelam. Namun, ide yang diangkat, meskipun orisinal, terasa agak umum dalam konteks puisi modern yang sering kali mengeksplorasi tema serupa. Kedalaman makna puisi ini tergolong baik, memberikan ruang bagi pembaca untuk merenungkan makna di balik belenggu yang tidak terlihat dalam hidup. Namun, elemen kejutan dalam puisi ini bisa dikembangkan lebih jauh untuk memberikan dampak yang lebih mendalam. Secara keseluruhan, puisi ini adalah karya yang menggugah perasaan dan memberikan refleksi yang berharga tentang kondisi manusia.