Puisi AG Sijabat Berjudul AKU DAN HENING 3 Bait 10 Baris
Direct Rates
3
Keaslian Ide
3
Elemen Kejutan
2
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
3
Score
3.2
2 Voters
A
AKU DAN HENING
© AG Sijabat
Aku merenung
Merenung di samping kucing
Mendengkur menghela hening
Sapu kaku di pojok
Terpaku bersandar tembok
Menatap kertas di dinding
Kertas tertiup angin
Angin memukul sapu
Tertimpa kepala kucing
Kini aku berteman hening
Puisi “AKU DAN HENING” berhasil menciptakan suasana tenang dan reflektif melalui penggambaran yang sederhana namun mendalam. Penggunaan elemen sehari-hari seperti kucing dan sapu memberikan kedekatan yang nyata dengan pembaca, seolah-olah kita turut merasakan hening yang ada. Struktur puisi yang terfragmentasi menciptakan ritme yang lembut, memudahkan pembaca untuk meresapi tiap bait dengan seksama. Namun, ada kalanya penggunaan bahasa terasa kurang variatif, sehingga keindahan bahasa dapat ditingkatkan lebih jauh lagi. Meskipun ide tentang perenungan dalam kesunyian bukanlah tema yang baru, penyampaian yang sederhana memberikan nuansa keaslian tersendiri. Makna yang terkandung dalam puisi ini, tentang menemukan kedamaian dalam kesendirian, sangat relevan dan dapat dihubungkan dengan pengalaman banyak orang. Namun, elemen kejutan dalam puisi ini sedikit kurang terasa, karena alurnya cukup dapat diprediksi. Secara keseluruhan, puisi ini merupakan karya yang menyentuh dan dapat menjadi refleksi bagi banyak orang.