Puisi abudalta Berjudul Masa Datang 5 Bait 21 Baris
a
Masa Datang
© abudalta
Awan menjelma menembus bias aneka lara
Menggapai khayal curatkan gerimis renyai
Terperi seorang diri melamunkan ekspresi sunyi
Menggali misteri jawaban
Tegar pecahkan problema
Walau angan kini menjadi iba dalam anyaman bujur
Mimpi penat muntahkan putih puing-puing murni
Binatangpun tak lagi sudi lintasi liur terisap legit
Sehina apakah aku
Sengaja tak ada yang rela temaniku
Sebangga apakah aku
Mengusik damai desa-desa bidadari yang lelah layanimu
Kini masa telah berganti
Jangan usik damai dalam hidupku
Limpahkan segala kasihmu
Tuangkan seluruh sayangmu
Berikan semua cintamu
Kepada diri ku
Di masa yang segera datang
Pasti
010103
Puisi “Masa Datang” menyajikan gambaran yang evocatif tentang kerinduan dan harapan di tengah kesedihan. Penggunaan bahasa yang puitis, seperti ‘awan menjelma menembus bias aneka lara’ dan ‘mimpi penat muntahkan putih puing-puing murni’, menciptakan citra yang kuat dan mampu menggugah emosi pembaca. Namun, meskipun terdapat keindahan dalam pilihan kata, ada kalanya penggunaan metafora terasa agak berlebihan, sehingga mengurangi kejelasan makna yang ingin disampaikan. Tema tentang masa depan dan harapan sangat relevan, tetapi beberapa bagian dapat lebih terfokus untuk menambah kedalaman makna. Elemen kejutan hadir dalam pergeseran dari kesedihan menuju harapan, meskipun harapan tersebut bisa lebih ditekankan untuk memberikan dampak yang lebih kuat. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyentuh perasaan, namun masih memiliki ruang untuk pengembangan lebih lanjut dalam aspek kejelasan dan keaslian ide.