Puisi galuh bening Berjudul Tak Jera 4 Bait 14 Baris
g
Tak Jera
© galuh bening
Denyut nadi sekeras gemuruh
Tangkis jiwa yang sendu,
Bias cahaya redup hati yang pilu,
Buka asa, buat semangat mengayuh..
Perlahan kutulis harapan..
Tepis ilusi, sambut harmoni
Senandung hati merangkai mimpi,
Yang tak bertepi seraya lukiskan angan
Meski waktu kian membekuk,
Dan mentari perlahan membakar jiwa
Aku takkan pernah merunduk!
Maka, kuucap kata pada sang Maha Kuasa
Jikalau esok masih menjemputku
Aku takkan jera!
Puisi “Tak Jera” menggambarkan semangat juang yang tak padam meski dalam kesulitan. Penggunaan imaji yang kuat, seperti ‘denyut nadi sekeras gemuruh’ dan ‘mentari perlahan membakar jiwa’, mampu menyampaikan perasaan yang mendalam tentang perjuangan dan harapan. Rima yang terjaga juga memberikan irama yang melodius, membuat pembaca merasakan aliran emosi yang tulus. Namun, meskipun ide tentang keteguhan hati ini cukup sering ditemui dalam karya-karya lain, cara penyampaian penulis memberikan nuansa yang fresh. Kekuatan emosi yang terpancar dari setiap bait sangat menyentuh, membangkitkan rasa optimisme di tengah tantangan hidup. Meskipun ada beberapa ungkapan yang terkesan klise, keseluruhan puisi ini berhasil menciptakan momen refleksi yang mendalam. Pada elemen kejutan, meskipun tidak terlalu mengejutkan, penekanan pada ketidakjerahan sang penulis tetap memberikan kekuatan tersendiri. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyalurkan pesan yang positif dan membangkitkan semangat.