Puisi anonym Berjudul Tak Berdaya 2 Bait 8 Baris
a
Tak Berdaya
© anonym
jari-jari dirambut saya,,
itu tatapan licik datang kemari,,
hati nuraani tiada bergeming,,
meski alam luluh lantak,,
dan aku tidak tahan,,
panas terlalu tinggi,,
saat aku bersamamu,,
aku hina dan tidak berdaya
Puisi ‘Tak Berdaya’ berhasil menangkap nuansa ketidakberdayaan dan kerentanan dengan sangat kuat. Penggunaan frasa ‘jari-jari dirambut saya’ menciptakan gambaran intim yang mengundang pembaca merasakan kedekatan emosi dengan penulis. Pengulangan kata ‘tidak’ dalam konteks ini memperkuat perasaan putus asa yang dialami. Namun, ada beberapa penggunaan tanda baca yang tampak tidak konsisten, seperti dua koma yang berurutan, yang dapat mengganggu alur pembacaan. Di sisi lain, meskipun beberapa pilihan kata terasa kuat, ada ruang untuk eksplorasi lebih dalam dalam penggunaan bahasa yang lebih puitis. Ide tentang ketidakberdayaan dalam cinta adalah tema yang sudah umum, tetapi cara penyampaian dalam puisi ini memberikan sentuhan pribadi yang unik. Kedalaman makna yang tersirat dalam kesedihan dan penerimaan juga patut diapresiasi, meskipun elemen kejutan dalam puisi ini masih dapat dikembangkan lebih jauh. Secara keseluruhan, puisi ini menyentuh hati dan menggugah perasaan, serta memberikan jendela untuk memahami pengalaman manusia yang kompleks.