Puisi Nurhasesi Berjudul Sebatas Khayalan 1 Bait 10 Baris
N
Sebatas Khayalan
© Nurhasesi
Kala insan berharap emas
Namun hanya kutipan di secarik kertas
Basah diterpa hujan deras
Hancur,robek,raib tak berbekas
Bagai sepucuk surat tak terbalas
Menggali mimpi yang tertimbun
Direlung kalbu nan rimbun
Jeritan nurani hanya sampai ke ubun
Dibisik angin ,ditetesi sebutir embun
Impian semu mayang tersusun
Puisi “Sebatas Khayalan” berhasil menggambarkan perasaan yang mendalam mengenai harapan dan kekecewaan. Dengan penggunaan metafora yang kuat seperti ’emas’ dan ‘secara kertas’, penulis berhasil mengilustrasikan betapa rapuhnya mimpi yang tidak terwujud. Rangkaian kata-kata yang puitis dan ritmis memberikan nuansa melankolis yang mengena di hati. Namun, ada kalanya pilihan kata terasa terlalu klise, seperti ‘hujan deras’ dan ‘angin,’ yang bisa jadi diolah dengan lebih segar. Meskipun demikian, keaslian ide yang diusung, yakni tentang impian yang sirna, tetap menjadi inti yang kuat dalam puisi ini. Kedalaman makna pun terasa cukup mendalam, mengajak pembaca untuk merenung tentang realitas harapan yang sering kali berujung pada kekecewaan. Namun, elemen kejutan bisa diperbaiki; beberapa bait terasa dapat diprediksi. Secara keseluruhan, puisi ini menarik dan menyentuh, tetapi masih memiliki ruang untuk pengembangan lebih lanjut.