Puisi Nuraini Rahmadani Berjudul Ruang rindu 3 Bait 13 Baris
N
Ruang rindu
© Nuraini Rahmadani
rinduu...
sejak rintik merapat tangis kemarau
serupa ngerimis ujung matamu
mengintip asa sekedar berharap
semoga esok masih bersemi
kala rindu menyala kembali
sepi permainkan warna
menggoyak kesucian yang terluka
di bujung rayu lepas rindu
rindu itu
sudah tersesat dalam hati
tidak tau akan kandas atau mati
rindu membuat luka yang amat perih
Puisi “Ruang Rindu” berhasil menyentuh jiwa dengan penggambaran kerinduan yang mendalam. Penggunaan kata-kata yang sederhana namun kaya makna, seperti “rinduu…” dan “tangis kemarau”, menciptakan suasana yang sangat emosional. Penulis dengan cermat mengaitkan elemen alam dengan perasaan manusia, melahirkan citra yang kuat dan mengena. Meski terdapat beberapa frasa yang terkesan klise, seperti “rindu itu sudah tersesat dalam hati”, keseluruhan puisi ini masih mampu memberikan kesan mendalam tentang kerinduan yang menyakitkan. Keindahan bahasa yang digunakan sangat terasa, dengan variasi bunyi dan ritme yang mengalun lembut. Namun, ada ruang untuk eksplorasi ide yang lebih orisinal, sehingga puisi ini dapat meninggalkan kesan yang lebih mendalam. Meskipun demikian, kedalaman makna dan kekuatan emosinya tetap menjadi daya tarik utama dari karya ini. Elemen kejutan memang tidak terlalu mencolok, tetapi kejujuran dalam ekspresi tetap menjadi nilai lebih. Secara keseluruhan, puisi ini layak diapresiasi dan dapat menjadi refleksi bagi banyak pembaca yang merasakan kerinduan yang sama.