Puisi rezza januar Berjudul Membagi 2 Bait 13 Baris

Keaslian Ide
4
Elemen Kejutan
3
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
5
Score
4
1 Voters
Puisi 2 Bait 13 Baris Tentang CintaDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
r

Membagi

© rezza januar

Aku ingin membagi malam atas dua pilihan sama seperti halnya bohlam tertawa membagi pekat dan bertanya.
Satu bagian lain lengkap dengan caya rembulan
Satu bagian lainnya tanpa caya dan cakapan liar menanti dijari lukisan kaca.
Aku membagiku atas dua diri
Aku membaginya tengah-tengah antara caya rembulan dan kau
Membaginya dengan mata jendela dan ratusan juta pasang remaja.
Kau paparkan tubuh puisi pada rembulan untuk indah dinikmati
Dan jatuh tepat pada bagian belahan malam lain .
Pagi ini akan menjadi sendiri, menempik antara hiruk hari-hari pada tahun.
Gugur, ia gugur seperti dedaun yang selama ini menjadi selimut reranting jatuh pada alas tanah dan. kubur perihal alasan untuk ranting lain berselimut lagi untuk memulai hal yang sama.
Akan kuberitahu pada semua ranting tuk bertahan antara guguran
Dan samudra ketidaktahuan, menepi antara akar dan jati diri.

Trenggalek,2016


One comment

  1. Keaslian Ide
    4
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    4
    Keindahan Bahasa
    5
    4/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Membagi” merupakan karya yang berhasil memadukan imaji visual dan emosi yang mendalam. Penulis dengan cermat menggambarkan dualitas malam yang dibagi menjadi dua bagian, menciptakan nuansa yang penuh keintiman dan refleksi. Penggunaan metafora seperti ‘bohlam tertawa’ dan ‘lukisan kaca’ memperkaya bahasa puisi, menambah lapisan keindahan yang menarik. Namun, meskipun ide membagi diri dan malam sangat menarik, terdapat beberapa bagian yang terasa agak kabur, sehingga mengurangi kekuatan pesan yang ingin disampaikan. Kekuatan emosi yang terpancar cukup kuat, terutama saat penulis menggambarkan rasa kehilangan dan harapan dalam konteks gugurnya dedaunan. Meskipun ada elemen kejutan yang dapat ditemukan dalam transisi antara tema malam dan pagi, keseluruhan puisi cenderung mengikuti pola yang dapat diprediksi. Secara keseluruhan, puisi ini adalah refleksi yang memikat tentang eksistensi dan pencarian jati diri, namun masih ada ruang untuk memperjelas beberapa gagasan agar lebih berdampak.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *