Puisi Hati Ungu Berjudul Jagalah 5 Bait 20 Baris
H
Jagalah
© Hati Ungu
Airmata..kau berhentilah menitis
Jemari kesatlah pipi
Hati..mengapa lagi bersedih
Kerna semuanya takkan kembali
Takdir mengubah hubungan kita
Dia Maha Tahu semuanya
Bicara hanyalah dalam doa
yang dipanjatkan pada Maha Kuasa
Ya Tuhanku
Perliharalah diri ini menempuh
hidup warna warni..tabah menerima takdir
Ya Tuhanku
Temukan ku teman di Firdausi
hingga itu kumohon padaMu
jagalah suamiku
jagalah anak-anakku
Jiwa hiba..walau terpisah jua
kan selalu ku sujud padaNya
sisa segala cinta yang masih ada di sini
ku simpan ia pasti hingga nafar akhir nanti
Puisi “Jagalah” menyentuh hati melalui ungkapan kerinduan dan harapan yang kuat. Penulis berhasil menangkap perasaan kehilangan dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun penuh makna. Penggunaan istilah seperti ‘airmata’ dan ‘jiwa hiba’ memberikan nuansa emosional yang mendalam, menciptakan ikatan antara penulis dan pembaca. Meskipun tema tentang kehilangan dan harapan adalah tema yang umum, cara penyampaian penulis memberikan keaslian tersendiri. Dalam hal keindahan bahasa, penggunaan repetisi dan ritme yang terjaga menambah daya tarik puisi ini, meskipun ada beberapa frasa yang dapat diperhalus. Kedalaman makna puisi ini luar biasa, mencerminkan perjalanan spiritual dan pengharapan yang universal. Namun, elemen kejutan dalam puisi ini kurang terasa, karena alur dan tema yang diangkat sudah cukup lazim dalam sastra. Secara keseluruhan, “Jagalah” adalah puisi yang menyentuh dan penuh harapan, meskipun masih memiliki ruang untuk pengembangan lebih lanjut.