Puisi M. Faizal Azky Berjudul Hilang 13 Bait 13 Baris
M
Hilang
© M. Faizal Azky
Puisi romansa, politik, dan rindu
Hilang menjadi abu
Berfikir bijak kala itu
Berfikir cemerlang layaknya elang
Kini hangus akan ketakutan virus menyerang
Fikiran kacaw balaw tak karuan
Senandung tinta ku tuliskan
Senang dan gembira kurasakan
Kala itu sebelum semua menjadikannya kalangan
Semua orang bisa memanfaatkan waktu luang
Sekarang!
Maju kedepan tatap masa depan jadikanlah uang
-FaizAzky-
Puisi “Hilang” karya FaizAzky mengeksplorasi tema kehilangan dengan cara yang cukup menarik. Dalam cuplikan tersebut, penulis berhasil menciptakan suasana yang mencerminkan kerinduan dan ketakutan yang diakibatkan oleh keadaan yang tidak menentu, seperti serangan virus. Penggunaan metafora seperti ‘hilang menjadi abu’ memberikan nuansa mendalam yang seolah mengajak pembaca merasakan kepedihan dan keputusasaan. Meskipun terdapat usaha untuk menyisipkan harapan dengan ajakan untuk memanfaatkan waktu luang dan menatap masa depan, transisi antara tema kehilangan dan harapan terasa kurang mulus. Di sisi lain, keindahan bahasa yang digunakan masih dapat ditingkatkan, mengingat beberapa frasa tampak agak klise. Namun, keaslian ide yang diusung cukup segar, mengingat konteks sosial yang relevan saat ini. Dari segi kedalaman makna, puisi ini memberikan gambaran yang jelas tentang konflik batin yang dihadapi banyak orang, meskipun ada beberapa bagian yang perlu diperkuat untuk menambahkan kedalaman lebih lanjut. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menimbulkan emosi, meskipun elemen kejutan yang ada terasa minim. Dengan sedikit pengembangan, karya ini berpotensi untuk lebih menggugah perasaan pembaca.